Semangat nasionalisme juga merembet ke lingkungan aktivis pembuatan
sistem operasi. Versi Pattimura atau versi 7.0 sistem operasi buatan
anak negeri yang bernama BlankOn, diluncurkan secara resmi oleh para
aktivisnya yang tergabung dalam Yayasan Penggerak Linux Indonesia, hari
Rabu, 17 Agustus 2011 pukul 10.00.
Fajar Rizqi Putra, aktivis organisasi UINBuntu,
mitra Komunitas Linux Arek Malang berafiliasi ke YPLI menjelaskan itu di
Malang. Peluncuran Pattimura, katanya,
merupakan tahapan lanjut dari proyek besar penciptaan sistem operasi
yang bebas digunakan oleh masyarakat luas di Indonesia, yang disebut
BlankOn.
Sistem operasi ini dibangun dalam ekosistem kode sumber terbuka (open source )
dunia yang Linux yang telah dikenal. BlankOn telah kian disempurnakan
pada versi 7.0 atau Pattimura ini, dan didesain sepenuhnya untuk
kebutuhan pengguna Indonesia. Menurut Putra, Blankon disusun secara
kolektif oleh para aktivisnya dengan cara saling menyusun, mengoreksi
dan memperbaiki dan lalu dikumpulkan secara online.
Para
aktivisnya bahkan belum tentu kenal satu sama lain, hanya bertemu dalam
forum mailing list. Masing-masing mengerjakan tugasnya atau minatnya,
lalu terus menerus mengumpulkan hasilnya secara online, hingga akhirnya
Blankon terbentuk, dan diperbaiki sampai terakhir versi ini, katanya.
Nama sistem operasi hasil kerja para pengguna dan patriot Linux Indonesia dipilih bernama blankon, dari kata blank dan on . Artinya,
dari semula tidak ada atau blank menjadi ada atau on . Blankon juga bisa
diasosiasikan sebagai penutup kepala orang Jawa, lambang kehormatan,
sehingga Blankon bisa disebut cara bagi jagad komunikasi dan informasi
nasional kini memiliki dan membuat sistem operasinya sendiri.
Balnkon dengan Pattimuranya bebas diunduh dan digunakan tanpa membayar
apap un. Bahkan penggunanya boleh mengkomersialkan, membuat buku,
menjual jasa install blankon tanpa harus membayar apapun. Pengguna
blankon hanya diminta memberi sumbangan melalui forum yang sudah
dibuat.
Blankon 7.0 atau Pattimura ini menarik, karena kini
bahkan sudah dilengkapi aksara daerah tujuh suku di Indonesia, yakni aks
ara Bugis, Batak Toba, Bali, Sunda dan Rejang serta tentu huruf Jawa.
Fiturnya telah kian lengkap dengan adanya kamus stardict , browser web
chromium 1.5, pemutar lagu exail , album foto shotwell dan aneka fitur
lain.
Manfaat terpenting tentu tetaplah perihal legalitas.
Artinya pengguna komputer bisa menghilangkan kebiasaan me masang
software ilegal, karena Blankon tersedia gratis, kata Putra. Penampilan
blankon di komputer sudah tak beda dengan sofware sistem operasi
berbayar yang selama ini ada.