Software House Production - Jejaring sosial Facebook telah menjual saham perdananya pada Jumat lalu. Secara resmi, harga ditetapkan di level US$ 38 per lembar. Dengan harga tersebut, Facebook diperkirakan bakal meraup dana segar hingga US$16 miliar atau Rp144 triliun.
Langkah yang dilakukan Facebook dengan penjualan saham pun ditanggapi pendiri Google, Larry Page. Saat melakukan wawancara dengan Charlie Rose di stasiun televisi PBS, Page berharap IPO yang dilakukan Facebook bisa memperketat kompetisi di Silicon Valley.
"Saya tidak ingin bicara mengenai apa yang mereka lakukan. Tapi saya pikir sangat menarik untuk melihat kompetisi--kompetisi kami. Dan Valley tampak antusias," kata Larry Page.
Dalam wawancara itu, Charlie Rose kemudian bertanya mengenai peluang Facebook melengserkan Google sebagai raja mesin pencari. Namun, Larry Page menjawab dengan menyayangkan ketertutupan Facebook terhadap informasi yang mereka miliki.
"Saya pikir sangat disayangkan kalau Facebook sangat tertutup terhadap informasi yang mereka miliki," ujar Page.
Page kemudian menjelaskan posisi Google yang diklaimnya bersifat terbuka, yang berbeda dengan Facebook. Contohnya, saat Anda gabung di Facebook, Anda tidak bisa mengimpor informasi kontak pengguna dari Facebook ke Google.
"Dari perspektif pengguna, katakanlah.. saya gabung ke Facebook. Saya ingin kontak yang saya punya. Di Google, kami katakan, silakan. Anda bisa mengambil daftar kontak dari Google. Tapi masalahnya adalah Facebook mengatakan tidak, Google, kamu tidak bisa melakukan hal sebaliknya (impor data kontak)," jelas Page.
Alasan inilah yang digunakan Google hingga tidak ingin berbagi informasi pengguna kepada Facebook. Google pun menanti Facebook menjadi terbuka, baru bersedia untuk berbagi.
"Saya pikir ini penting bahwa Anda sebagai pengguna Google bisa mengambil data informasi Anda, dan mengambilnya kapan pun Anda mau, dan ditempatkan di tempat lain yang Anda mau," tutur Page